Selasa, 28 Mei 2019

PENANGANAN IKAN PASCA PANEN


Setelah melalui proses pemanenan, pembudidaya tentu harus melakukan penanganan pascapanen terhadap benih maupun ikan konsumsi yang dihasilkan. Penanganan pascapanen merupakan penanganan ikan setelah diambil dari media hidupnya, mulai dari pengemasan hingga proses pengirimannya.
Prinsip dari penanganan pascapanen pada umumnya dilakukan terhadap ikan hidup. Tujuan penanganan pascapanen adalah mempertahankan kelangsungan hidup semaksirnal mungkin sampai diterima oleh kon sumen.
Pemanenan ikan budidaya pada dasarnya diarahkan untuk mendapatkan ikan hasil panen dalam keadaan hidup dengan tingkat kerusakan fisik sesedikit mungkin. Hal ini dikarenakan masyarakat lebih suka membeli dalam keadaan masih hidup. Sehubungan dengan ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu menetapkan saat panen yang tepat, mempersiapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan, cara melaksanakan pemanenan panen yang baik..


Sebelum panen dilaksanakan, perlu dilakukan pemantauan pertumbuhan ikan dengan melakukan pengecekan ukuran/beratnya. Waktu pelaksanaan panen ikan budidaya yang tepat adalah pagi atau sore hari di kala suhu air di dalam tambak rendah sehingga ikan yang akan dipanen tidak stress.

 

Terdapat dua penanganan pascapanen ikan, yakni untuk ikan dalam kondisi mati dan ikan dalam kondisi hidup. Penanganan ikan dalam kondisi mati harus dapat mempertahankan mutu kesegarannya supaya ikan tidak rusak atau menurun mutunya. Oleh karena itu, pembudidaya biasanya menggunakan es, garam, atau freezer.
Es yang digunakan bisa berbentuk bongkahan, pecahan, atau curah. Dalam penggunaan es sebagai pendingin, perbandingan yang paling ideal antara es dengan ikan adalah 1 : 1. Kondisi tersebut harus selalu dijaga. Sementara itu, penambahan garam dalam upaya mempertahankan mutu ikan segar adalah dengan ukuran berkisar 2,5—10% dari berat es. Pemberian garam tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak. Penambahan garam yang terlalu sedikit bisa mencetuskan pertumbuhan bakteri, sedangkan bila terlalu banyak dapat menyebabkan daging ikan menjadi asin. Penggunaan Freezer dalam penanganan ikan pascapanen sebenarnya sangat dianjurkan, tetapi biaya yang dikeluarkan relatif lebih mahal dibandingkan penggunaan es.
            Produk ikan segar yang belum dibersihkan dan akan disimpan untuk beberapa hari sebaiknya mengikuti tahapan berikut:
1.         Ikan harus dibersihkan terlebih dahulu. Proses pembersihan meliputi pembuangan sisik ikan, insang dan jeroan. Jeroan penting untuk dibuang karena produk jeroan kaya akan bakteri pembusuk yang bila masih terkandung dalam tubuh ikan akan berakibat menyebar dan merusak ikan. Untuk membuang jeroan, perut ikan harus dibuka menggunakan pisau tajam mulai dari titik lubang pembuangan sampai dengan titik tulang leher. Kemudian dengan menggunakan tangan, penutup insang dibuka dan jari tanga n memegang pangkal insang. Tarik insang keluar dan bila kondisi ikan segar, maka jeroan akan ikut tertarik keluar.
2.         Mengerik sisa-sisa darah yang melekat sepanjang tulang punggung dengan menggunakan pisau. Ingat! Darah mengandung bakteri pembusuk sehingga harus dibersihkan.
3.         Ikan dibersihkan dengan kucuran air bersih.
4.         Ikan dikemas dalam kantong plastik sesuai ukuran ikan dan kebutuhan memasak.
5.         Ikan yang sudah dikemas dimasukkan ke bagian freezer (beku) pada kulkas. Ikan dalam kondisi bekua akan tahan selama beberapa hari (±1 minggu).
6.         Dalam skala rumah tangga juga penting diterapkan FIFO (First In First Out), dimana stok ikan baru harus ditempatkan di bagian belakang sementara stok ikan lama dipindahkan ke bagian depan dan digunakan terlebih dahulu.
7.         Saat ikan beku akan digunakan, ikan beku dipindahkan ke bagian chiller (dingin) pada kulkas, atau diletakkan di wastafel dengan dikucuri air (thawing).

Sementara itu, penanganan untuk ikan yang dipanen dalam kondisi hidup biasanya berupa ikan berukuran benih dan ikan berukuran konsumsi. Keuntungan dari penanganan ikan dalam kondisi hidup antara lain lebih mudah dan biayanya cenderung lebih murah karena tidak membutuhkan perlakuan tambahan untuk mempertahankan mutu ikan. Jika tidak tertangani dengan baik nilai produk yang dijual dapat dipastikan mengalami penurunan yang cukup tajam. Akibatnya harga jualnya tinggal setengah dari harga jual ikan hidup.

Sebelum dipasarkan, sebaiknya pembudidaya melakukan proses sortasi terhadap benih atau ikan konsumsi yang dipanen, baik dalam keadaan mati segar atau hidup. Hal ini karena pedagang pembeli lebih senang bila ikan yang dibeli telah seragam ukurannya. Keuntungan dari proses sortasi antara lain sebagai berikut.
1.      Harga ikan yang telah disortasi lebih baik.
2.      Penawaran harga lebih jelas sesuai dengan ukuran atau grade ikan.
3.      Dapat menyeleksi ikan yang mati, tidak segar, terkena penyakit, atau cacat.
4.      Untuk ikan hidup, pada waktu dilakukan pengangkutan mengurangi terjadi persaingan yang berarti dalam memanfaatkan media hidup antara sesama ikan.
5.      Menguntungkan bagi pembeli bila ikan berwujud benih yang akan dibudidayakan lagi.
 Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam penanganan ikan pascapanen melìputi:

  1. Seleksi. 
Kegiatan ini dilakukan karena ukuran ikan dalam satu periode panen sangat beragam. ikan hasil panen perlu diseleksi dan dipisahkan menurut ukuran. Ikan hasil panen yang berukuran kecil sebaiknya dipelihara kembali.

  1. Penimbangan. 
Ikan yang telah panen kemudian diseleksi, segera ditimbang untuk mengetahui bobot ikan dan satu periode pemeliharaan. Berdasarkan bobot, pendapatan dan keuntungan yang diperoleh dapat diketahui.

  1. Pemberokan. 
Kegiatan merupakan usaha penyimpanan sementara sebelum dipasarkan dengan tujuan untuk membuang kotoran dalam tubuh ikan. Pemberokan ikan dapat dilakukan dalam bak. Selama pemberokan, ikan hasil panen tidak diberi pakan. Pemberokan dilakukan selama 24 jam untuk perjalanan yang Iebih dari 12 jam. Untuk ikan konsumsi dilakukan pemberokan selama 1 - 2 jam.

  1. Pengangkutan. 
Ikan ukuran konsumsi dapat diangkut dengan berbagai cara, tergantung tujuan pasar. Misalnya, pasar lokal, luar daerah, atau ekspor. Angkutan lokal biasanya menggunakan sistem basah, sedangkan untuk luar daerah yang jauh dan ekspor dilakukan dengan sistem kering.

Pada dasarnya, kegiatan transportasi ikan adalah “memaksa” menempatkan ikan dalam suatu lngkungan baru yang berlainan dengan lingkungan asalnya disertai perubahan-perubahan sifat lingkungari yang sangat mendadak. Transportasi ikan dapat menggunakan cara sistem basah dan kering.
           
A.                Sistem Basah. 
Ikan diangkut di dalam wadah tertutup atau terbuka yang berisi air laut atau air tawar, tergantung jenis dan asal ikan. Pada pengangkutan dengan wadah tertentu, ikan nila di angkat di dalam wadah tertutup dan suplai oksigen diberikan secara terbatas yang telah diperhitungkan sesuai kebutuhan selama pengangkutan.

B.                 Sistem Kering. 
Transportasi ikan nila dengan sistem kering artinya memindahkan ikan hidup tanpa media air. Pertama-tama ikan dibuat masuk dalam kondisi tenang atau aktivitas respirasi dan metabolismenya rendah. Transportasi sistem kering ini biasanya menggunakan teknis pembiusan pada ikan (imotilisasi) terlebih dahulu sebelum dikemas.

Dalam praktik dilapangan, pascapanen ikan budidaya focus pada penanganan ikan hidup dan ikan segar yang telah mati. Ciri-ciri ikan yang masih  segar antara lain memiliki warna cerah dan bersih, sisik melekat kuat serta mengilat (terlihat seperti ikan hidup), warna insan merah tidak pucat, daging tidak lembek dan apabila ditekan dengan jari terasa kenyal atau kembali seperti semula. 
Sumber :
-          Anonim.  2015.  Penanganan pasca panen ikan air tawar.  Didownload dari laman https://www.pertanianku.com.
-          Surya mina Farm.  2019.  Cara Panen dan pasca panen ikan mas.  Didownload dari laman http://www.bibitikan.net.
-          Anonim.  2018. Panen dan pasca panen ikan sesuai teknik yang benar.  Didownload dari laman https://www.infoikan.com.

Jumat, 17 Mei 2019

AKLIMATISASI DAN PENEBARAN IKAN

        Aklimatisasi benih ikan adalah waktu yang diperlukan oleh benih ikan untuk beradaptasi dengan lingkungannya yang baru.  Pengertian dasar dari proses aklimatisasi seperti telah disebutkan di atas adalah proses penyesuaian dua kondisi lingkungan yang berbeda (dari tempat asal keperairan selanjutnya) sehingga perubahan kondisi tersebut tidakm enimbulkan stress bagi benih. Kegiatan ini perlu dilakukan secara cermat dan penuh kesabaran agar tingkat stress benih terhadap perubahan lingkungan dapat ditekan seminimal mungkin sehingga secara kualitas dan kondisi benih dapat dipertahankan secara optimal.
Dalam budidaya perikanan (akuakultur), proses aklimatisasi atau adaptasi adalah hal yang wajib dan tidak dapat di hilangkan dalam serangkaian proses budidaya perikanan. Aklimatisasi adalah proses penyesuaian lingkungan bagi kultivan (ikanbudidaya) terhadap lebih dari satu variabel. Aklimatisasi biasanya dilakukan pada saat penebaran bibit ikan dari panti budidaya kepada kolam pembesaran. Proses aklimatisasi sangat wajib dilakukan di semua kultivan seperti udang, ikan, moluska, dan lain sebagainya.
Beberapa kondisi yang pada umumnya disesuaikan adalah suhu lingkungan, derajatkeasaman (pH), dan kadar oksigen. Proses penyesuaian ini berlangsung dalam waktu yang cukup bervariasi tergantung dar jauhnya perbedaan kondisi antara lingkungan baru yang akan dihadapi, dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Proses penyesuaian ini berlangsung dalam waktu yang cukup bervariasi tergantung dari jauhnya jarak pengangkutan dan perbedaan kondisi antara lingkungan baru dengan lingkungan yang akan dihadapi, poses ini dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.  Cara penebaran benih ikan juga menjadi faktor penting. Jika awalnya sudah salah, tentu saja akan bermasalah ke depannya.
Penebaran benih merupakan langkah awal yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya. Penebaran yang baik harus menggunakan prosedur dan waktu yang baik. Sebelum penebaran benih dilakukan, air kolam harus memenuhi syarat budidaya.
Benih ikan yang baru tiba mudah mengalami stres. Benih menjadi lemah dan kemudian mati bila langsung ditebar di kolam budidaya. Oleh sebab itu, sebelum ditebar, benih perlu di aklimatisasikan dengan lingkungan yang baru mengingat lingkungan yang baru sangat dimungkinkan untuk mempunyai kondisi yang berbeda, terutama yang berkaitan dengan suhu dan pH air.
            Padat penebaran benih adalah jumlah benih yang ditebar persatuan luas atau volume air. Padat penebaran disesuaikan dengan luas tempat budidaya atau volume air budidaya. Populasi ikan yang terlalu padat beresiko rentan terkena penyakit. Disamping itu, padat penebaran yang tinggi juga menyebabkan ikan harus berkompetisi dalam mendapatkan makanan.
Sebelum  penebaran  benih  ikan,  dilakukan  ditentukan  padat  penebaran benih ikan. Padat nebaran benih ikan tergantung dari daya dukung kolam. Daya  dukung  kolam  adalah  kemampuan  sumberdaya  kolam  mendukung kehidupan  benih  ikan  untuk  dapat  berkembang  dan  tumbuh  secara optimal.
Oleh  sebab  itu  untuk  menentukan  padat  tebar  benih  perlu dilakukan pengamatan dan analisa daya dukung kolam. Daya dukung kolam terdiri dari oksigen terlarut, suhu, jumlah fitoplanton, jumlah  zooplanton,  debit  air  dan  sebagainya.  Padat  penebaran  sangat tergantung  kepada  ”Caryng  Capacity”  kolam  tersebut  dan  sifat  serta ukuran  ikan. 
Carryng  capacity  bisa  diartikan  daya  dukung  kolam  yang menyangkut  kelimpahan  pakan  alami,  ketersediaan  oksigen  serta minimalnya  faktor  penggangu  hidupnya  ikan.  Carryng  capacity  bisa dihitung,  contoh  :  ada  beberapa  juta  sel  per  ml  kelimpahan  planktonnya, ada berapa ppm kandungan oksigennya  atau berapa kapasitas oksigen per volume kolam tersebut.
Kemudian  dengan  menggunakan  metode  sampling  ada  berapa  juta  sel plankton  yang  terdapat  dalam  perut  ikan  dan  berapa  laju  kecepatan respirasi ikan tersebut dalam menyerap oksigen.
Penebaran  benih  dilakukan  bertujuan  untuk  menempatkan  ikan  dalam kolam  pemeliharaan  dengan  padat  penebaran  tertentu.  Padat  penebaran adalah  jumlah  (biomassa)  benih  yang  ditebarkan  per  satuan  luas  atau volume. 
Padat  penebaran  benih  akan  menentukan  tingkat  intensitas pemeliharaan.  Semakin  tinggi  padat  penebaran  benih,  maka  semakin banyak  jumlah  atau  biomassa  benih  per  satuan  luas,  sehingga pemeliharaannya  juga  harus  semakin  intens.  Selain  itu,  semakin  tinggi padat  penebaran  benih,  maka  semakin  tinggi  pula  tingkat  teknologi  yang digunakan.
Benih  ditebar  pada  pagi  atau  sore  hari  saat  suasana  teduh  untuk menghindari  fluktuasi  suhu  yang  panas,  sehingga  benih  yang  ditebarkan tidak mengalami stress. Sebelum larva/ benih ikan dilepas terlebih dahulu dilakukan aklimatisasi.

Faktor  penting  yang  harus  diperhatikan  dalam  proses  penebaran  adalah aklimatisasi suhu. Aklimatisasi merupakan proses adaptasi benih terhadap lingkungan  yang  baru,  khususnya  adalah  penyesuaian  suhu  dari lingkungan  yang  lama  dengan  lingkungan  yang  baru.

                                            Tahapan-tahapan yang biasa digunakan dalam proses aklimatisasi benih ikan mencakup:

  • Pemindahan benih yang masih dalam kemasan keperairan yang masih baru. Usahakan agar kemasan-kemasan benih ikan tersebut dikumpulkan pada suatu tempat yang mudah untuk dijangkau di dalam petakan kolam (biasanya di pinggir petakan atau di pojok petakan kolam) yang diberi pembatas sehingga kemasan benih tidak menyebar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengamatan kondisi dan aktivitas benihselama proses aklimatisasi.Selama proses ini kemasan benih sebaiknya tidak dibuka terlebih dahulu (kecuali kemasan yang telah digunakan untuk sampling) dan biarkan selama beberapa saat di dalam perairan dalam keadaan tertutup. Selanjutnya lakukan pengamatan pada beberapa kemasan benihtersebut, jika di dalam kemasan benur tersebu ttelah terlihat berembun maka kemasan benih sudah dapat dibuka. Indikator ini menunjukkan bahwa suhu antara perairan tambak dan kemasan benih relatif telah sama. Lakukan hal sama pada kemasan-kemasan benih yang telah menunjukkan indikator yang sama.
  • Pada saat membuka kemasan benih, lakukan penambahan air tambak kedalam kemasan benih tersebut secara perlahan dengan menggunakan telapak tangansehingga sebagian kemasan benih dalam kondisi berada di dalam perairan tambak. Biarkan kondisi tersebut untuk beberapa saat, dan l akukan kegiatan yang sama untuk kemasan-kemasan benih lainnya.  Selanjutnya lakukan pengamatan terhadap kondisi dan aktifitas benih pada beberapa kemasan tersebut. Jika benih-benih di dalam kemasan sudah terlihat secara aktif di pinggir kemasan (pada beberapa kasus benih terlihat konvoi) maka hal ini menunjukkan bahwa benih sudah siap dipindahkan kedalam kolam. Indikator ini menunjukkan bahwa kondisi kualitas air secara umum antara kolam dan kemasan benih relatif telah sama
  • Pindahkan benih di dalam kemasan keperairan tambak secara perlahan-lahan jika hasil pengamatan telah menunjukkan indikator seperti item no.2 di atas. Lakukan kegiatan yang sama untuk kemasan-kemasan benih lainnya.


Secara umum hal yang perlu diperhatikan dalam proses tebar benih selain faktor teknis budidaya adalah faktor kecermatan, ketekunan/kesabaran baik dalam melakukan proses tebar maupun pengamatan terhadap indikator-indikator dalam proses aklimatisasi agar tidak menimbulkan kesalahan dalam pengambilan keputusan terkait dengan teknis budidaya ikan.
Proses aklimatisasi ini merupakan salahsatu kunci keberhasilan dalam budidaya perikanan. Karena fase rentan pada budidaya adalah pada fase larva. Jika aklimatisasi dilakukan dengan cara yang kurang benar atau bahkan tidak dilakukan sama sekali, dapat dipastikan bibit ikan akan menjadi stress karena tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang akan berakibat kematian pada bibit ikan tersebut.


Sumber :
-       Anonim.  2015.  Aklimatisasi adaptasi benih ikan.  Didownload dari laman https://dejeefish2.wordpress.com..
-       Anonim.  2015.  Aklimatisasi adaptasi terhadap lingkungan dalam budidaya perikanan akuakultur. Didownload dari laman https://web.facebook.com/AkuakulturIndonesia.
-       Anonim. 2015.  Pengertian aklimasi, adaptasi dan aklmatisasi.  Didownload dari laman. https://empangqq.com/2015/01/16/pengertian-aklimasi-adaptasi-aklimatisasi/


Kamis, 02 Mei 2019

MENGENAL JENIS IKAN MAS KOKI

Ikan mas koki merupakan salah satu jenis ikan hias yang sangat populer dan banyak dipelihara oleh para penggemar ikan hias. Banyak penggemar jenis ikan mas koki karena melihat tubuhnya yang aneh dan sulit digambarkan sehingga banyak orang mengatakan sebagai fantastik! Ikan mas koki ini termasuk ikan yang lamban geraknya sehingga  di dalam akuarium sering menjadi korban bulan-bulanan ikan lainnya.
Sebenarnya jenis ikan mas koki yang asli tidaklah semenarik ikan mas koki yang kita kenal sehari hari. Ikan mas koki bentuk dasarnya tidak berbeda dengan ikan mas koki biasa. Daya tariknya hanya terletak pada warna merah menyala yang membentang dari pangkal ekor sampai leher.  Tetapi, secara keseluruhan bentuk dan warnanya tidak berbeda dengan ikan mas pada umumnya.
Ikan mas koki ini disebut juga dengan nama goldfish. Dan, di dalam sebuah akuarium, ikan mas koki terlihat begitu elok sebagaimana namanya goldfish (ikan mas).  Dan, keistimewaan yang paling menarik dari jenis ikan mas koki adalah bentuk strainnya yang jauh berbeda dengan ikan mas koki aslinya. Sampai sekarang ini, di negeri China telah banyak dihasilkan strain strain baru dari ikan mas koki ini.
Bahkan seorang ilmuwan China, yaitu Shisan Chen mengatakan bahwa sampai sekarang ada sekitar 126 strain baru yang benar-benar lain dari aslinya. Dan, memang negara China dan Jepang adalah dua negara yang paling getol menciptakan strain baru berbagai macam ikan.  Berikut jenis-jenis ikan mas koki yang cukup terkenal di Indonesia adalah sebagai berikut :

 1.Bubble Eye/Suihogan Goldfish:


Spesies ikan mas koki unik yang berasal dari Cina ini punya mata yang menunjuk ke atas dan 2 kantung besar berisi cairan.  Ikan mas koki  ini juga tidak punya sirip di punggungnya,ikan mas ini bisa tumbuh 6 -8 inchi.



2.Ranchu Goldfish:

Ikan mas koki ini elegan dengan tampilan yang tidak biasa, jenis ini  disebut sebagai "raja ikan mas" oleh orang Jepang. Ranchu adalah hasil dari percobaan perkimpoian silang yang berbeda dari Lionhead Cina.IKan ini tidak punya sirip atas,dan punya banyak warna seperti orange, red, white, red-and-white, blue, black, black-and-white, black-and-red,Ikan dengan badan kuning pucat dan kepala merah sangat jarang dan langka.
3.Butterfly tail/Jikin Goldfish:


Ikan mas koki yang satu ini terlihat indah dan menggemaskan tetapi langka, Jikin berasal dari Jepang. Ciri yang paling menonjol adalah ekor yang memiliki bentuk X.ekor kupu kupunya memiliki panjang khas, berbentuk cerutu atau torpedo. Tubuh yang putih dengan bibir,sirip dan insang merah.dapat tumbuh sampai 9 inci. Nama lainnya adalah ekor Merak dan Rokuri.
 4.Telescope Eye/Demekin Goldfish:


Spesies ini mempunyai mata yang besar dan unik.  Variasi ini berwarna merah, merah-putih,belacu, hitam-putih, coklat, biru, lavender, cokelat-dan-biru dan warna hitam. Mereka mungkin juga kadang punya sisik metalik.  Walau matanya besar,penglihatannya buruk dan lebih baik tidak dicampur 1 akuarium dengan jenis lain yang lincah dan ditempatkan di akurium tanpa benda lanci.

 5.Oranda Goldfish:

Oranda, ikan mas koki unik dari Cina dan Jepang, dicirikan oleh tudung seperti raspberry dikepalanya.  Ikan mas koki ini sangat terkenal di seluruh dunia,dan punya badan bear dengan 4 ekor panjang.
6.Celestial Eye/Choten gan Goldfish

Salah satu ikan mas koki aneh yang berasal dari Cina dan Korea.Mata ikan mas ini seperti mata ikan mas teleskop,tapi mengarah keatas Tubuh ikan ini berbentuk seperti torpedo,dan tak punya sirip atas
7.Lionchu/Lionhead Goldfish:

Ikan mas koki Unik ini adalah ikan mas yang tidak memiliki sirip atas dari Thailand dan hasil dari perkimpoian silang antara lionheads dan ranchus. Memiliki tubuh yang besar, lebar dan melengkung ke belakang dan kepala yang besar.
8.Ryukin Golfish:
IKan mas koki yang satu ini berwarna cerah dan menarik .  Jenis ini berasal dari Jepang, ikan ini  punya sirip yang besarnya 2 kali panjang tubuhnya,moncongnya juga lancip dan punggungnya bungkuk. Ryukin punya warna seperti merah marun, merah-putih, putih, metalik dan warna belacu.di akuarium yang bagus perawatannya ikan ini dapat mencapai hingga 8 inci atau 21 cm. Nama julukan lainnya adalah Ribbontail Jepang,Fringetail,Fantail atau Veiltail
 9.Calico/Nacreous Goldfish:

Ikan mas koki yang satu ini bernama Calico atau Nacreous ini punya percampuran sisik warna metalik dan transparan yang menimbulkan kesan mutiara. Calico bisa tumbuh sampai 12 inchi.Coraknya terdiri dari bercak-bercak merah, kuning, abu-abu dan hitam bersama bercak gelap dan biru.
10.PomPom/Hanafusa Goldfish:



Jenis Hanafusa punya daging yang tumbuh seperti pom pom di sekitar hidungnya,badannya seperti lionhead,tapi yang tumbuh adalah hidungnya,kadang malah ada daging yang tumbuh sampai melewati bawah rahangnya.
 11.Chinsurin/Pearlscale Goldfish:

Ikan mas koki yang satu ini punya sisik berbintik bintik dan berwarna mutiara,  berasal dari Jepang dan dipanggil Chinsurin

 12. Common goldfish

Ikan mas koki ini terlihat biasa hanya berbeda dalam warna dari nenek moyang mereka, ikan mas Prusia.  Ikan mas biasa datang dalam berbagai warna termasuk merah, oranye /emas, ikan mas putih, hitam dan kuning atau '
terjemahan alternatif">lemon'.
 13. Black Moor:



The Black moor adalah berbagai teleskop bermata ikan mas koki yang mewah yang memiliki karakteristik menonjol sepasang mata. Hal ini  juga disebut sebagai penyedap
,teleskop, kuro demekin di Jepang dan naga-mata di Cina.
14. Comet (goldfish):
Ikan mas komet atau komet-tailed adalah berbagai mewah yang paling umum di Amerika Serikat. Hal ini mirip dengan ikan mas biasa, kecuali sedikit lebih kecil dan lebih ramping, dan terutama dibedakan oleh panjang ekornya, sangat cagak.
15. Fantail (goldfish):


Ikan mas koki  Fantail adalah bentuk barat Ryukin dan memiliki tubuh berbentuk telur, sirippunggung tinggi, sirip ekor panjang empat kali lipat, dan tidak ada bonggol bahu.
 16. Shubunkin:

Fancy dan Shubunkins Jepang hardy ("brokat merah") memiliki ekor tunggal denganskala nacreous, dan pola yang dikenal sebagai belacu.
 17. Panda Moor:

Tegalan panda mewah memiliki pola warna hitam-putih karakteristik dan matamenonjol.

 18. Veiltail:


Sumber :
-       Jamez.  2015.  Inilah 20 jenis ikan mas koki.  Didownload dari laman https://www.duniaq.com.
-       Polengs.  2011.  Jenis-jenis ikan mas koki.  Didownload dari laman http://budidayanews.blogspot.com.
-       Anonim.  2018. Jenis-jenis ikan mas koki yanhada di Indonesia dan dunia.  Didownload dari laman   https://www.kompasiana.com.