Jumat, 17 Mei 2019

AKLIMATISASI DAN PENEBARAN IKAN

        Aklimatisasi benih ikan adalah waktu yang diperlukan oleh benih ikan untuk beradaptasi dengan lingkungannya yang baru.  Pengertian dasar dari proses aklimatisasi seperti telah disebutkan di atas adalah proses penyesuaian dua kondisi lingkungan yang berbeda (dari tempat asal keperairan selanjutnya) sehingga perubahan kondisi tersebut tidakm enimbulkan stress bagi benih. Kegiatan ini perlu dilakukan secara cermat dan penuh kesabaran agar tingkat stress benih terhadap perubahan lingkungan dapat ditekan seminimal mungkin sehingga secara kualitas dan kondisi benih dapat dipertahankan secara optimal.
Dalam budidaya perikanan (akuakultur), proses aklimatisasi atau adaptasi adalah hal yang wajib dan tidak dapat di hilangkan dalam serangkaian proses budidaya perikanan. Aklimatisasi adalah proses penyesuaian lingkungan bagi kultivan (ikanbudidaya) terhadap lebih dari satu variabel. Aklimatisasi biasanya dilakukan pada saat penebaran bibit ikan dari panti budidaya kepada kolam pembesaran. Proses aklimatisasi sangat wajib dilakukan di semua kultivan seperti udang, ikan, moluska, dan lain sebagainya.
Beberapa kondisi yang pada umumnya disesuaikan adalah suhu lingkungan, derajatkeasaman (pH), dan kadar oksigen. Proses penyesuaian ini berlangsung dalam waktu yang cukup bervariasi tergantung dar jauhnya perbedaan kondisi antara lingkungan baru yang akan dihadapi, dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Proses penyesuaian ini berlangsung dalam waktu yang cukup bervariasi tergantung dari jauhnya jarak pengangkutan dan perbedaan kondisi antara lingkungan baru dengan lingkungan yang akan dihadapi, poses ini dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.  Cara penebaran benih ikan juga menjadi faktor penting. Jika awalnya sudah salah, tentu saja akan bermasalah ke depannya.
Penebaran benih merupakan langkah awal yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya. Penebaran yang baik harus menggunakan prosedur dan waktu yang baik. Sebelum penebaran benih dilakukan, air kolam harus memenuhi syarat budidaya.
Benih ikan yang baru tiba mudah mengalami stres. Benih menjadi lemah dan kemudian mati bila langsung ditebar di kolam budidaya. Oleh sebab itu, sebelum ditebar, benih perlu di aklimatisasikan dengan lingkungan yang baru mengingat lingkungan yang baru sangat dimungkinkan untuk mempunyai kondisi yang berbeda, terutama yang berkaitan dengan suhu dan pH air.
            Padat penebaran benih adalah jumlah benih yang ditebar persatuan luas atau volume air. Padat penebaran disesuaikan dengan luas tempat budidaya atau volume air budidaya. Populasi ikan yang terlalu padat beresiko rentan terkena penyakit. Disamping itu, padat penebaran yang tinggi juga menyebabkan ikan harus berkompetisi dalam mendapatkan makanan.
Sebelum  penebaran  benih  ikan,  dilakukan  ditentukan  padat  penebaran benih ikan. Padat nebaran benih ikan tergantung dari daya dukung kolam. Daya  dukung  kolam  adalah  kemampuan  sumberdaya  kolam  mendukung kehidupan  benih  ikan  untuk  dapat  berkembang  dan  tumbuh  secara optimal.
Oleh  sebab  itu  untuk  menentukan  padat  tebar  benih  perlu dilakukan pengamatan dan analisa daya dukung kolam. Daya dukung kolam terdiri dari oksigen terlarut, suhu, jumlah fitoplanton, jumlah  zooplanton,  debit  air  dan  sebagainya.  Padat  penebaran  sangat tergantung  kepada  ”Caryng  Capacity”  kolam  tersebut  dan  sifat  serta ukuran  ikan. 
Carryng  capacity  bisa  diartikan  daya  dukung  kolam  yang menyangkut  kelimpahan  pakan  alami,  ketersediaan  oksigen  serta minimalnya  faktor  penggangu  hidupnya  ikan.  Carryng  capacity  bisa dihitung,  contoh  :  ada  beberapa  juta  sel  per  ml  kelimpahan  planktonnya, ada berapa ppm kandungan oksigennya  atau berapa kapasitas oksigen per volume kolam tersebut.
Kemudian  dengan  menggunakan  metode  sampling  ada  berapa  juta  sel plankton  yang  terdapat  dalam  perut  ikan  dan  berapa  laju  kecepatan respirasi ikan tersebut dalam menyerap oksigen.
Penebaran  benih  dilakukan  bertujuan  untuk  menempatkan  ikan  dalam kolam  pemeliharaan  dengan  padat  penebaran  tertentu.  Padat  penebaran adalah  jumlah  (biomassa)  benih  yang  ditebarkan  per  satuan  luas  atau volume. 
Padat  penebaran  benih  akan  menentukan  tingkat  intensitas pemeliharaan.  Semakin  tinggi  padat  penebaran  benih,  maka  semakin banyak  jumlah  atau  biomassa  benih  per  satuan  luas,  sehingga pemeliharaannya  juga  harus  semakin  intens.  Selain  itu,  semakin  tinggi padat  penebaran  benih,  maka  semakin  tinggi  pula  tingkat  teknologi  yang digunakan.
Benih  ditebar  pada  pagi  atau  sore  hari  saat  suasana  teduh  untuk menghindari  fluktuasi  suhu  yang  panas,  sehingga  benih  yang  ditebarkan tidak mengalami stress. Sebelum larva/ benih ikan dilepas terlebih dahulu dilakukan aklimatisasi.

Faktor  penting  yang  harus  diperhatikan  dalam  proses  penebaran  adalah aklimatisasi suhu. Aklimatisasi merupakan proses adaptasi benih terhadap lingkungan  yang  baru,  khususnya  adalah  penyesuaian  suhu  dari lingkungan  yang  lama  dengan  lingkungan  yang  baru.

                                            Tahapan-tahapan yang biasa digunakan dalam proses aklimatisasi benih ikan mencakup:

  • Pemindahan benih yang masih dalam kemasan keperairan yang masih baru. Usahakan agar kemasan-kemasan benih ikan tersebut dikumpulkan pada suatu tempat yang mudah untuk dijangkau di dalam petakan kolam (biasanya di pinggir petakan atau di pojok petakan kolam) yang diberi pembatas sehingga kemasan benih tidak menyebar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengamatan kondisi dan aktivitas benihselama proses aklimatisasi.Selama proses ini kemasan benih sebaiknya tidak dibuka terlebih dahulu (kecuali kemasan yang telah digunakan untuk sampling) dan biarkan selama beberapa saat di dalam perairan dalam keadaan tertutup. Selanjutnya lakukan pengamatan pada beberapa kemasan benihtersebut, jika di dalam kemasan benur tersebu ttelah terlihat berembun maka kemasan benih sudah dapat dibuka. Indikator ini menunjukkan bahwa suhu antara perairan tambak dan kemasan benih relatif telah sama. Lakukan hal sama pada kemasan-kemasan benih yang telah menunjukkan indikator yang sama.
  • Pada saat membuka kemasan benih, lakukan penambahan air tambak kedalam kemasan benih tersebut secara perlahan dengan menggunakan telapak tangansehingga sebagian kemasan benih dalam kondisi berada di dalam perairan tambak. Biarkan kondisi tersebut untuk beberapa saat, dan l akukan kegiatan yang sama untuk kemasan-kemasan benih lainnya.  Selanjutnya lakukan pengamatan terhadap kondisi dan aktifitas benih pada beberapa kemasan tersebut. Jika benih-benih di dalam kemasan sudah terlihat secara aktif di pinggir kemasan (pada beberapa kasus benih terlihat konvoi) maka hal ini menunjukkan bahwa benih sudah siap dipindahkan kedalam kolam. Indikator ini menunjukkan bahwa kondisi kualitas air secara umum antara kolam dan kemasan benih relatif telah sama
  • Pindahkan benih di dalam kemasan keperairan tambak secara perlahan-lahan jika hasil pengamatan telah menunjukkan indikator seperti item no.2 di atas. Lakukan kegiatan yang sama untuk kemasan-kemasan benih lainnya.


Secara umum hal yang perlu diperhatikan dalam proses tebar benih selain faktor teknis budidaya adalah faktor kecermatan, ketekunan/kesabaran baik dalam melakukan proses tebar maupun pengamatan terhadap indikator-indikator dalam proses aklimatisasi agar tidak menimbulkan kesalahan dalam pengambilan keputusan terkait dengan teknis budidaya ikan.
Proses aklimatisasi ini merupakan salahsatu kunci keberhasilan dalam budidaya perikanan. Karena fase rentan pada budidaya adalah pada fase larva. Jika aklimatisasi dilakukan dengan cara yang kurang benar atau bahkan tidak dilakukan sama sekali, dapat dipastikan bibit ikan akan menjadi stress karena tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang akan berakibat kematian pada bibit ikan tersebut.


Sumber :
-       Anonim.  2015.  Aklimatisasi adaptasi benih ikan.  Didownload dari laman https://dejeefish2.wordpress.com..
-       Anonim.  2015.  Aklimatisasi adaptasi terhadap lingkungan dalam budidaya perikanan akuakultur. Didownload dari laman https://web.facebook.com/AkuakulturIndonesia.
-       Anonim. 2015.  Pengertian aklimasi, adaptasi dan aklmatisasi.  Didownload dari laman. https://empangqq.com/2015/01/16/pengertian-aklimasi-adaptasi-aklimatisasi/


1 komentar:

  1. numpang promote ya min ^^
    Ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus